MENGENAL INDUSTRIAL PLUG SOCKET DAN PERBEDAANNYA DENGAN RESIDENTIAL PLUG SOCKET.

MENGENAL INDUSTRIAL PLUG SOCKET DAN PERBEDAANNYA DENGAN RESIDENTIAL PLUG SOCKET.

Dalam keseharian kita di pabrik, workshop, gedung dan lain sebagainya, sering kita jumpai power socket dan plug socket untuk koneksi antar kabel atau power. Namun terkadang, kita tidak menyadari standarisasi pada plug socket tersebut. Dalam area industri atau beban besar/penting seperti genset, gondola, mesin 3 phase dan lain sebagainya, diperlukan arus atau tegangan yang biasanya berbeda/ lebih besar daripada aplikasi rumahan.  Selain pertimbangan dari sisi kelistrikan, terdapat pula pertimbangan dari sisi konstruksi peralatan plug socket tersebut, seperti ketahanan terhadap : temperatur kerja yang tinggi, debu dan air, benturan, nyala api ataupun kewajiban penggunaan grounding untuk pengamanan, dan lain sebagainya.

Hal inilah yang membuat industrial plug socket Mennekes memiliki standar berbeda dari aplikasi plug socket rumahan atau residential. IEC 60309 adalah standar yang digunakan pada industrial plug socket. Standar ini dikembangkan pada tahun 65an di Eropa. Mennekes yang didirikan di Kirchundem Jerman Th. 1935 dan fokus pada industrial plug socket pada awalnya menggunakan standar DIN berupa koneksi pin yang flat, kemudian pada tahun 1966 Mennekes turut serta terlibat dalam standarisasi dan perubahan ke IEC 60309 atau CEE (Certification of Electrotechnical Equipment) plugs atau CEE form yang kita kenal sekarang berbentuk bulat.

Industrial Plug Socket Mennekes yang diatur dalam standar IEC 60309, yaitu :

  • Semua plug, socket (receptacle) dan inlet baik yang portable (bisa berpindah) ataupun fixed (diam).
  • Tegangan tidak lebih dari 1000V AC/DC dengan frekuensi tidak lebih dari 500Hz dan arus tidak lebih dari 800A. Tegangan diatur melalui kode warna (contoh : biru untuk 220VAC, merah untuk 400VAC, kuning untuk 110VAC, dan seterusnya)

Gbr. Posisi jam untuk indikasi kisaran tegangan dan warna untuk besaran tegangan

  • Besaran standar arus yaitu : 16A (minimum), 32A, 63A, 125A
  • Kisaran besaran tegangan yang dijelaskan dalam arah jarum jam. Contoh : arah jam 6 (yang umum digunakan) untuk kisaran tegangan antara 346-415VAC (untuk 5 pin) sementara arah jam 3 (yang biasa digunakan pada kontainer pendingin) untuk kisaran tegangan 380VAC di 50Hz dan 440VAC di 60Hz.

Sebagai pabrikan awal dan spesialis industrial plug socket, Mennekes memiliki product portfolio lengkap untuk kebutuhan tipe-tipe di atas. Selain ragam pilihan di atas, IEC 60309 juga melakukan berbagai test untuk memastikan konstruksi plug socket Mennekes yang kuat untuk aplikasi industrial atau beban besar.

Beberapa test antara lain :

  • Ketahanan terhadap temperatur kerja -25 hingga 400C. Mennekes sendiri melakukan pengujian lebih dari standar IEC untuk memastikan kekuatan dari konstruksi plug socketnya.
  • Ketahanan mekanis terhadap benturan, tekanan, terjatuh. Konstruksi yang kuat dari Mennekes memastikan plug socket tetap bekerja baik di kondisi luar ruangan yang rawan terhadap resiko terlindas dan lain sebagainya.

Gbr. Plug socket Mennekes terlindas truk

  • Ketahanan terhadap debu dan air. IP (Ingress Protection). Standar Industrial Plug Socket dimulai dari IP 44 (spash-proof). Mennekes tersedia dalam berbagai pilihan seperti IP 44, IP 67 (water-tight) yang tahan terhadap rendaman sesaat.
  • Ketahanan terhadap nyala api. GWT (Glow Wire Test). Pengujian dilakukan dengan membakar industrial plug socket dengan kawat menyala 6500C. Industrial Plug socket yang mengikuti aturan standar tidak boleh terbakar selama 30 detik.

Gbr. Pengujian ketahanan nyala api (Glow Wire Test) plug socket Mennekes

Dan masih banyak lagi tes yang dilakukan sesuai standar IEC 60309. Jadi, pastikan Industrial Plug Socket sesuai aplikasi dan standar seharusnya. Dan, pastikan merek yang ketat mengikuti standar tersebut untuk keamanan dan keselamatan listrik Anda.